kritik puisi aku chairil anwar

BeliPuisi Chairil Anwar Online terdekat di Banten berkualitas dengan harga murah terbaru 2022 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%. Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo 1 Aku “Aku” merupakan salah satu puisi paling terkemuka pada Angkatan 45. Puisi karya Chairil Anwar ini dipublikasikan pada tahun 1943, puisi ini pulalah yang menjadi awal mula nama Chairil Anwar terkenal dalam dunia sastra. Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Apabilakritik hanya boleh lewat saluran resmi, Puisi Chairil Anwar ‘Diponegoro’ "Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi! Wikipedia. Hasil penelusuran. Jam. World Clock. Puisi-Puisi Puisi Chairil Anwar ‘Rumahku’ RUMAHKU Rumah ku dari unggun timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Ku lari dari gedong lebar h Latarbelakang sosial,wawasan,pengetahuan,pengalaman,dan kepribadian. Amir hamzah adalah salah satu penyair besar indonesia yang memiliki banyak karya puisi seperti Berdiri Aku,Hanyut Aku,Panji di Hadapanku,Memuji Dikau, dan masih banyak lagi. Belum lagi yang bertemakan religi seperti Doa,Berdiri Aku,Padamu Jua,dan Tetapi Aku. AnalisisPuisi Doa Berdasarkan Struktur Fisik (Lahir) dan Struktur Batinnya Para pelajar di Indonesia, pasti mengenal Chairil Anwar. Tokoh sastra Indonesia yang juga dikenal sebagai Pelopor Angkatan 45 ini menjadi penyair yang sangat dikenal karena karya-karyanya selalu menjadi contoh dalam Buku Pelajaran, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Site De Rencontre Le Plus Utilisé En France. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. KRITIK SASTRA KARYA CHAIRIL ANWARPenulis AidaPuisi Chairil Anwar - Ibu Pernah aku ditegur Katanya untuk kebaikan Pernah aku dimarahKatanya membaiki kelemahanPernah kau diminta membantu Katanya supaya aku pandaiIbu.....Pernah aku merajuk Katanya aku manjaPernah aku melawan Katanya aku degilPernah aku menangis Katanya kau lemahIbu.....Setiap kali aku tersilapDia hukum aku dengan nasihatSetiap kali aku kecewaDia bangun di malam sepi lalu bermunajatSetiap kali aku dalam kesakitanDia ubati dengan penawar dan semangatDan bila aku mencapai kejayaanDia kata bersyukurlah pada tuhanNamun .....Tidak pernah aku lihat air mata dukamuMengalir dipipimuBegitu kuatnya dirimu....Ibu.....Aku sayang padamu.....Tuhanku.....Aku bermohon padamuSejahterakanlah diaSelamanya....KRITIK SASTRA Puisi pertama datang dari sastrawan terkenal yaitu Chairil Anwar. Beliau menuliskan sebuah puisi indah dengan tema ibu. Puisi ini bercerita tentang bagaimana sang penulis mendapat perlakuan dari sang ibu. Setiap ibu memiliki cara tersendiri untuk membimbing dan mendidik dan ketelatenan itulah yang mencoba dituangkan oleh Chairil. Meski cara yang mereka lakukan berbeda, ada yang mendidik dengan penuh kelembutan, ada pula yang mendidik dengan penuh ketegasan. Meski semua itu berbeda-beda, namun pengorbanan dan tujuan seorang ibu tetaplah sama, yaitu memberikan kasih sayang demi kebaikan sang anak. Seperti dalam penggalan sajaknya,"Setiap kali aku tersilap, ia hukum aku dengan nasehat. Setiap kali aku kecewa, dia bangun di malam sepi untuk bermunajat. Setiap kali aku dalam kesakitan, dia obati aku dengan penawar dan semangat." Puisi ibu karya Chairil Anwar, puisi yang bertemakan ibu ini adalah salah satu karya dari penyair indonesia yaitu Chairil Anwar, karya-karya nya yang sealu dijadikan sebuah pedoman dari generasi ke generasi terutama penerus bangsa, dan karya-karya nya selalu dikenang. Dan bahkan banyak anak muda yang menggunakan puisi-puisi karya Chairil Anwar dengan maksud untuk mengekspresikan perasaan yang sedang dialami. Puisi-puisi ciptaan Chairil Anwar cukup banyak beragam, mulai dari kisah percintaan, situasi Negara, refleksi diri sendiri, hingga kecintaan terhadap keluarga. Puisi "Ibu" karya Chairil Anwar sangat menyentuh hati sehingga bagi orang yang membacanya akan membuat mata berkaca-bekaca yang disebabkan mirisnya kata-kata yang sangat menyentuh hati kita yang mengingat besarnya pengorbanan seorang ibu kepada sang anaknya. Karya yang dihasilkan oleh Chairil Anwar tidak diragukan lagi banyak hasil karyanya yang dicari oleh orang-orang yang menyukai karya sastra. Dalam Puisi "Ibu" karya Chairil Anwar memberikan banyak pilihan kata yang terlihat biasa saja dan terkesan memiliki kata-kata yang biasa digunakan dalam kesehariannya. Tetapi pada puisi "Ibu"ini si pengarang membungkus kata-kata dalam puisi tersebut dengan menggunakan bukan arti kata yang sebenarnya, yang terdapat pada aku ditegurKatanya untuk kebaikan Pernah aku dimarahKatanya membaiki kelemahanPernah kau diminta membantu Katanya supaya aku pandai. Kata " katanya memperbaiki kelemahan" dari kata tersebut merupakan sebuah harapan Chairil sebagai bahwa ibu memarahi anaknya agar seorang anak memperbaiki kesalahan yang aku merajuk Katanya aku manjaPernah aku melawan Katanya aku degilPernah aku menangis Katanya kau lemah Kata "degil" yang diungkapkan oleh pengarang memberi kesan anak yang tidak mau menuruti perkataan orang tua atau susah untuk dinasihati oleh orang tuanya. Pada puisi ini pengarang juga mencoba untuk menggambarkan sifat anak-anak yang sering dilakukan kepada seorang ibu, seorang Chairil Anwar mampu menciptakan dan memberikan pilihan kata sebaik mungkin walaupun kata-kata yang digunakan adalah bahasa percakapan, tetapi lewat kata-kata tersebut Chairil Anwar mampu menghadirkan makna yang sangat dalam bagi penyair dan pendengarnya. Namun ada kata yang tidak biasa diucapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti kata merajuk, manja, melawan, menangis. Chairil merupakan salah satu penyair yang tidak selalu terikat pada peraturan sehingga terkadang Chairil tidak pernah memperhatikan bunyi yang ada dalam puisinya. Chairil Anwar berpendapat bahwa sebuah puisi adalah suatu bahasa dalam puisi ini adalah bahasa percakapan sehari-hari namun dibalik kata-kata tersebut Chairil memberikan bahasa kias. Bahasa kias tersebut digunakan pengarang untuk memperdalam makna yang ada dalam puisinya. Setiap kali aku tersilapDia hukum aku dengan nasihatSetiap kali aku kecewaDia bangun di malam sepi lalu bermunajatSetiap kali aku dalam kesakitanDia ubati dengan penawar dan semangatDan bila aku mencapai kejayaanDia kata bersyukurlah pada tuhan Dari kutipan tersebut terlihat adanya bahasa kamus yang digunakan pengarang seperti kata tersilap. Pengarang menggambarkan seorang anak yang tersilap. Pengarang menggambarkan seorang anak yang setiap kali keliru dalam melakukan kesalahan kepada seorang ibu, ibu menghukumna dengan nasihat. Chairil lewat puisi ini menggambar seorang ibu yang tegar dan selalu mendukung anaknya, walaupun anaknya melakukan kesalahan ibu sellau menasehati. Chairil yang mampu membuat suasana puisi tersebut sebuah karya yang tampak atau rasa merupakan salah satu unsur isi yang dapat mengungkapkan sikap penyair pada pokok persoalan puisi. Pada puisi di atas merupakan eskpresi jiwa penyair yang menyayangi sosok seorang ibu. Di sana penyair tidak mau meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Sikap jiwa "Aku sayang padamu", ia menyayangi sosok Ibu jiwanya terikat oleh seorang Ibu, apapun yang terjadi, ia ingin selalu menyayangi seorang Ibu. Uraian di atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil yang lahir dari ekspresi jiwa dalam Puisi 'Ibu' karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut Seorang Ibu yang tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang demi anaknya. Seorang Anak yang penuh harapan untuk membalas kebaikan seorang ibu yang tanpa batas. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya atas berkat doa Ibu. Pada puisi "Ibu" bertemakan mengenai seorang ibu yang mana didalam puisi tersebut memiliki banyak makna tentang tugas seorang ibu, bisa kita lihat dari puisi tersebut bagaimana kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, ibu rela melakukan segalanya demi kebaikan anaknya meskipun terkadang hal itu di anggap buruk oleh puisi yang berjudul "Ibu" ini tidak terlalu memuat banyak kata-kata kiasan atau majas yang berlebihan, sehinggap penggunaan kata konkret di dalam puisi ini sangat memiliki porsi yang banyak sehingga dapat membuat orang yang awam akan puisi dapat mengerti dengan mudah. Dan diksi yang dipakai oleh penyair ialah menggambarkan rasa hormat kepada ibu dan menunjukkan perasaan yang dalam karena menggunakan kata-kata yang dalam sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini. 1 2 3 4 5 6 7 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Oleh Seli FerwaniKritik Sastra Karya Chairil Anwar AKU Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitku 1 2 3 4 5 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. AKUKalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak perduliAku mau hidup seribu tahun puisi yang yang berjudul "Aku" di atas merupakan salah satu puisi karya Chairil Anwar yang mengisahkan tentang seseorang yang akan berjuang sampai titik darah penghabisan saat masanya telah tiba. Biar pun banyak tantangan yang menghadang, dia tak akan berhenti berjuang. Karena si aku ingin hasil perjuangannya dikenang dan berdampak baik untuk orang lain di masa depan . Gaya bahasa atau majas yang terdapat dalam puisi di atas sangat menarik ,sehingga para pembaca semakin tertarik untuk menikmatinya dan kata _ kata didalamnya sangat lugas dan mudah di pahami oleh puisi karya Chairil Anwar juga merupakan salah satu puisi yang sangat populer di masa penjajahan di Indonesia dalam merebut kemerdekaan republik Indonesia terdapat pada larik puisi .Beberapa larik dalam puisi "Aku" telah menjelma semacam pepatah atau kata-kata mutiara "hidup hanya menunda kekalahan"Sekali berarti sudah itu mati", "Kami cuma tulang tulang berserakan",merupakan bentuk perjuangan kaum muda yaitu Chairil Anwar beserta pemuda yang lain pada tahun 1945 .pada puisi Chairil Anwar di situ penulis juga menceritakan bagaimana proses perjuangan dirinya terhadap penjajahan yang begitu hebat dan dahsyat sehingga dia rela mati demi tercapainya kebebasan dari masa Chairil Anwar juga banyak penggemarnya karena puisinnya begitu menarik untuk di banyak mengandung majas perbanding seperti contoh aku ini binatang jalang. 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya

kritik puisi aku chairil anwar